Cara Berbakti Kepada Orang Tua
Berbakti pada orang tua adalah kewajiban seorang anak. Anak tanpa
diperintahpun sudah selayaknya membalas orang tua dengan berbakti pada mereka. Berbakti
bukan berarti menuruti semua perintah dan ajakan orang tua. Bilamana orang tua
kita baik maka Alhamdulillah tak mmungkin kita dibawa ke arah yang negatif.
Tapi bilamana orang tua kita kurang baik maka apa yang patut kita ambil?
Jawabnya ada pada Firman Allah
وَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua
orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan
sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau
patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al Ankabuut: 8)
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي
مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا
ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ
بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Luqman: 15)
Jadi bakti pada orang tua terbatas pada menaati perintah yang baik-baik
saja selama tidak melanggar aturan Allah SWT.
A. Dalil Bakti Kepada
Orang Tua
Dalam islam bakti pada kedua orang tua disebut juga “birrul walidain”.
Allah sangat perhatian pada masalah berbakti pada orang tua. Sebagai bukti
banyak sekali dalil baik dari al qur’an dan hadits tentang orang tua. Ini juga
sebagai teguran bagi kita bahwa jangan pernah melupakan orang tua. Berikut
dalil –dalil birrul walidain tersebut
1. Ayat Al Qur’an
Banyak sekali
tercantum ayat al qur’an tentang orang tua, diantaranya sebagai berikut
Allah SWT. berfirman
dalam Surah Al Isra ayat 23 - 24
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا
أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا
كَرِيمًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah
melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua
dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya
telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan
janganlah kamu membentak keduanya” (QS. Al-Isra: 23)
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ
وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah
dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai
Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil.” (QS. Al-Isra: 24)
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ
شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukanNya dengan sesuatu, dan
berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak…..” (QS. An-Nisa: 36)
Ayat al qur’an tentang ibu terdapat pada firman Allah berikut ini
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ
أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ
إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang
tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan
menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua
orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali.” (QS. Luqman: 14)
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا
ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ
شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ
أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ
وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ
إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang
ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia
berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau
dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al Ahqaf: 15)
Baca Juga: Selagi Ada Umur
Baca Juga: Selagi Ada Umur
2. Hadits Nabi
Berikut adalah kumpulan beberapa hadits berbakti kepada orang tua.
Sebenarnya ada banyak akan tetapi saya ambil yang mahsyur disebutkan oleh
ulama-ulama kita
Rasulullah SAW bersabda: “Keridhoaan Allah itu terletak pada
keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua.” (HR.
Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: “Suatu saat ada seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya: “ Wahai Rasulullah,
siapakah yang berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab : “Ibumu!”,
lalu siapa? Rasulullah menjawab: “Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah
menjawab: “Ibumu!” Sekali lagi orang itu bertanya: kemudian siapa?
Rasulullah menjawab: “Bapakmu!” (HR. Bukhari)
Dari Abdullah bin ‘amr bin al-ash ia berkata, Rasulullah Saw telah
bersabda: “Diantara dosa-dosa besar yaitu seseorang memaki kedua orang
tuanya. “ Para sahabat bertanya: “ Wahai Rasulullah, apakah ada
seseorang yang memaki kedua orang tuanya?” Beliau menjawab: “Ya, apabila
seseorang memaki ayah orang lain, kemudian orang itu membalas memaki ayahnya
kemudian ia memaki ibu orang lain, dan orang itu memaki ibunya." (HR.
Bukhari)
Nabi Saw telah bersabda: “Sungguh Allah ta’ala mengharamkan kalian
durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur
hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang banyak bicara,
banyak pertanyaan dan menyia-nyiakan harta.” (HR. Bukhari)
Itulah beberapa hadits tentang berbakti kepada orang tua dan artinya. Sudah sangat jelas betapa wajibnya perintah berbakti dan larangan untuk durhaka kepada orang tua
B. Contoh Berbakti Kepada Orang Tua
Selagi orang tua masih hidup banyak-banyaklah berbakti. Berikut cara
berbakti pada orang tua kita
1. Taat
Patuhilah semua perintah dan ajakan orang tua selama itu melanggar syari’at
Allah.(1)
2. Berperilaku Sopan dan Santun
Buatlah orang tua bangga dengan kita bersikap sopan dan santun baik
dalam tindakan dan ucapan.(2)
3. Menjaga dan Merawat
Ringankanlah beban orang tua dengan mengerjakan pekerjaan rumah,
membantu dalam bentuk materi, rawatlah mereka sebagaimana mereka merawatkita
ketika kecil (3)
4. Mendoakan
Do’a adalah senjata pamungkas orang islam. Maka jangan pernah berhenti
mendoakan orang tua kita setiap selesai sholat / sewaktu masa senggang.
Mendoakan orang tua bukan untuk yang masih hidup juga, tapi juga orang tua yang
sudah wafat.
C. Do’a Kepada Orang Tua
Berikut adalah doa untuk ibu bapak baik yang sudah meninggal ataupun
yang masih hidup
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Artinya: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan
sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)."
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ
صَغِيْرَا.
Artinya: “Wahai Tuhanku,
ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku
diwaktu kecil.”
اَللهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ
وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، َاْلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَتَابِعْ
بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ، رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ،
وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan
dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya itu sebagaimana beliau
berdua merawatku ketika aku masih kecil, begitu juga kepada seluruh kaum
muslimin dan muslimat, semua orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan
yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah diantara
kami dan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah
karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya
kecuali dengan pertolongan-Mu.”
D. Durhaka Kepada Orang Tua
Durhaka kepada orang tua menurut islam disebut sebagai ‘Uququl Walidain.
Ini adalah salah satu dosa besar seorang anak yang mengundang murka Allah dan
tidak akan masuk surga. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah
“Tidak masuk surga anak yang durhaka, peminum khamr dan orang yang
mendustakan qadar.” (HR.
Ahmad)
“Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan adzabnya (siksanya) di dunia
yaitu berbuat zhalim dan al’uquq (durhaka kepada orang tua).” (HR. Hakim)
Oleh karena itu hendaknya anak mengetahui hak orang tua kepada anak
sebagai berikut:
1. Ditaati perintah dan menjauhi larangannya selama demi kebaikan
2. Dijaga, dirawat dan diberikan kasih sayang apapun kondisinya
3. Mendidik, mengatur dan menasehati
4. Mencarikan pendamping / jodoh
Itulah yang bisa kami bagikan semoga ada guna dan manfaatnya serta
menjadikan kita anak yang berbakti kepada orang tua kita. Amiin
NB:
(1) QS. Al Ankabuut:
8 dan Luqman: 15
(2) QS. Al Isra: 23 –
24
(3) QS. Al Baqarah:
215
Ada cara lain untuk menunjukkan bakti kita kepada orang tua. Baca ini: KH Baihaqi Turmudzi: Puasa Senin Kamis Bagian dari Berbakti Kepada Orang Tua
ReplyDelete