Golongan Orang Munafik

habib ali zaenal abidin al hamid ciri-ciri orang munafik

Definisi
Munafik adalah jenis sifat yang mana isi hati berbeda dengan kenyataan. Dalam syara’ munafik bisa diartikan sebagai menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran. Jadi orang munafik adalah orang yang secara dhohir tampak beriman kepada Allah, dia juga sholat, puasa, zakat, dan beramal seperti orang islam lainnya akan tetapi di dalam hatinya menyembunyikan kekufuran yang melawan Allah dan Rasulnya
Didalam ayat alqur’an  ciri-ciri orang munafik terdapat pada Surat Huud: 5

أَلَا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُوا مِنْهُ ۚ أَلَا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
“Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.”

Tanda Orang Munafik
Kita wajib mengetahui apa saja ciri ciri orang munafik, sehingga bilamana ada orang yang memiliki sifa-sifat tersebut, kita bisa menyebutnya sebagai orang munafik dan berusaha menjauhinya. Ada dalil dari ayat al qur’an dan hadits nabi tentang ciri orang munafik

a. Al Qur’an
Berikut adalah 2 ayat Al qur’an tentang munafik. Allah SWT. berfirman

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak mengubah (janjinya).”  (Al-Ahzab: 23)

الَّذِينَ عَاهَدْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُونَ عَهْدَهُمْ فِي كُلِّ مَرَّةٍ وَهُمْ لَا يَتَّقُونَ

“(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).” (Al-Anfal: 56)

b. Hadits
Berikut 2 hadis nabi tentang orang munafik. Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat.” (HR. Bukhari)

Riwayat yang lain dari Abdullah bin Amr R.hum, Nabi Muhammad SAW bersabda

رْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَإِنْ كَانَتْ خَصْلةٌ مِنْهُنَّ فِيهِ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا: مَنْ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ
“Empat perkara, barangsiapa yang ada pada dirinya keempat perkara tersebut maka ia munafik tulen. Jika ada padanya satu di antara perangai tersebut berarti ada pada dirinya satu perangai kemunafikan sampai meninggalkannya: Yaitu seseorang jika bicara berdusta, jika membuat janji tidak menepatinya, jika berselisih melampui batas, dan jika melakukan perjanjian mengkhianatinya.”

Itulah firman allah tentang orang munafik dan hadis tentang ciri ciri orang munafik beserta artinya. Dengan mengetahuinya kita bisa menilai apakah seseorang itu tergolong munafik atau tidak

Bahaya Orang Munafik
Kisah tentang bahayanya dan ciri ciri orang munafik dalam al qur’an terdapat pada Surat An nisa’: 71-73

يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا خُذُوْا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوْا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوْا جَمِيْعًا ٧١
71. “Wahai orang-orang yang beriman! Bersiapsiagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) secara berkelompok, atau majulah bersama-sama (serentak).”

وَإِنَّ مِنْكُمْ لَمَنْ لَّيُبَطِّئَنَّۚ فَإِنْ أَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالَ قَدْ أَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيَّ إِذْ لَمْ أَكُنْ مَّعَهُمْ شَهِيْدًا ٧٢
72. “Dan sesungguhnya di antara kamu pasti ada orang yang sangat enggan (ke medan pertempuran). Lalu jika kamu ditimpa musibah dia berkata, "Sungguh, Allah telah memberikan nikmat kepadaku karena aku tidak ikut berperang bersama mereka."

وَلَئِنْ أَصَابَكُمْ فَضْلٌ مِّنَ اللّٰهِ لَيَقُوْلَنَّ كَأَنْ لَّمْ تَكُنْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهٗ مَوَدَّةٌ يّٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ مَعَهُمْ فَأَفُوْزَ فَوْزًا عَظِيْمًا ٧٣
73. “Dan sungguh, jika kamu mendapat karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan seakan-akan belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan dia, "Wahai, sekiranya aku bersama mereka, tentu aku akan memperoleh kemenangan yang agung (pula).”

Al Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid menjelaskan ayat diatas tentang golongan Orang munafik bilamana diajak untuk berperang di jalan Allah, mereka melambat-lambatkan langkah mereka. Bahkan ada sebagian dari mereka memiliki 1000 alasan untuk mengelak dari perang. Kaum muslimin yang membutuhkan kekuatan dan tentara saat itu dikhianati oleh golongan orang munafik. Didalam peperangan ada 1000 kaum muslimin yang berangkat, akan tetapi di tengah perjalanan ada 300 orang munafik kembali ke rumahnya, sedangkan musuh ada 1000 lebih.

Mereka (kaum munafikin) bilamana tidak ikut perang dan mengetahui kalau kaum muslimin kalah dalam peperangan, maka mereka mengatakanb “Untung aku tidak ikut perang, Allah selamatkan aku.” Mereka justru bersyukur sementara Allah menganggap mereka hina. Kaum muslimin yang wafat saat perang bukan berarti mereka kalah, mereka syahid di jalan Allah. 

Bilamana umat islam menang dalam perang, mereka mengatakan “Andai aku ikut perang dengan mereka.” Dia menyesal tidak ikut perang bukan karena mengharap ridho Allah, akan tetapi mengharap harta rampasan perang. Mentalnya materialistik


Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid mengisahkan dalam suatu riwayat, bahwasanya ada seorang munafik dan juga orang yahudi yang berselisih suatu masalah. Orang yahudi berkata pada orang islam yang munafik “Lebih baik kita selesaikan kasus ini ke Muhammad.” Walaupun yahudi tidak beriman pada rasulullah kan tetapi dia tahu bahwa beliau orang yang jujur dan adil. Mereka pun menemuui Rasulullah. Setelah keduanya mengemukakan hujjahnya, akhirnya kasus itu dimenangkan oleh orang yahudi.

ciri orang munafik menurut al qur'anOrang islam yang munafik setelah keluar dari tempat rasulullah berkata pada si yahyudi “Kita pergi saja ke Umar bin Khattab.” Dia merasa tak puas atas putusan rasulullah, padahal dia orang islam, akan tetapi hatinya berpaling dari islam, tidak mau menerima apa yang telah diputuskan oleh Allah dan Rasulnya. Jumpalah mereka berdua kepada Umar bin Khattab R.hum. Setelah diceritakan kasusnya, Umar bin Khattab bertanya “Kenapa kau tak minta putusan kepada rasulullah?” Orang munafik ini berkata “Aku tadi sebenarnya sudah meminta putusan ke Rasulullah, tapi aku kesini untuk minta pendapatmu juga.” Mendengar jawaban itu Umar bin Khattab marah dan berkata “Rasulullah sudah putuskan kasusmu, lalu kau kemari untuk minta pendapat aku? Adakah yang lebih adil dan jujur selain rasulullah? Tunggu sekejap ya.” Beliaupun masuk rumah lalu keluar membawa pedang ingin memenggal leher munafik itu

Dari 2 kisah diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa orang munafik itu memakai pakaian islam tapi hatinya berkhianat. Mereka berada di tengah-tengah umat islam tapi hatinya memusuhi dan mengecewakan orang islam. Mereka menyembunyikn kekufuran di dalam hatinya dengan menolak apa yang telah diturunkan oleh Allah melalui rasulNya.


Melawan Orang Munafik
Kitapun kadang menjumpai orang-orang yang seperti ini. Tak sedikit orang sekeliling kita yang juga memiliki sifat munafik. Lalu bagaimana cara kita menyadarkannya? Apakah ada kata-kata untuk orang munafik? Yang lebih menyakitkan lagi bilamana sifat itu melekat pada teman dan sahabat kita. Jika Kita kita jumpai teman seperti itu, kita wajib mencegahnya dengan perbuatan, lisan atau dengan hati. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

“Barangsaiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tak mampu lagi dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)

a. Mencegah dengan tangan (Kekuatan / kekuasaan)
Bagaimana mencegah dengan tangan? Gunakan kekuasaan, gunakan tindakan tegas bagi mereka yang bersifat munafik, berikan sanksi, atau bentuk ketegasan lainnya. Contohnya: Bila anda sebagai boss, atau ketua, atau siapa saja jika ada anak buah atau teman, sahabat yang memiliki sifat munafik katakan “Kau jangan buat itu, kalau kau buat aku denda kau, aku pecat kau, aku pukul kau! Jangan jadi Munafik!” Ini adalah mencegah dengan tangan

b. Mencegah dengan lisan
Bila tak mampu dan tak memiliki kekuasaan, gunakan lisan dengan memberikan kata sindirian buat teman munafik. Contoh: “Bro jangan kau buat itu. Jangan ingkari janjimu, jangan kau khianati persahabatan kita. Apa kau suka persahabatan hancur hanya demi masalah remeh?” Sindiran buat teman harus dengan kalimat yang halus, sebab dengan itu akan membuat dia setidaknya berfikir dan merenungkan perbuatannya. Jika kita kasar akan sulit dia menerimanya karena bercampur dengan emosi

c. Mencegah dengan hati
Bila 2 tindakan diatas tak mampu kita buat, maka tolaklah sifat mereka dengan hati kita. Yakini bahwa sifat tersebut tidak baik. Doakan mereka semoga mendapatkan hidayah

Kata Ustadz Tengku Zulkarnain, Wasekjen MUI Pusat: "Tidak ada yang lebih effektif dalam mencegah kemungkaran selain dengan tangan (kekuatan / kekuasaan)"

Hukuman Orang Munafik
Allah telah mengancam bagi siapa saja yang memiliki sifat munafik, sebagaimana termaktub di dalam al qur’an. Allah SWT. berfirman

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya. Dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (Al Baqarah: 10)

وَعَدَ اللهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا
“Allah mengancam orang-orang munafik yang laki-laki dan perempuan serta orang-orang kafir dengan neraka jahanam. Mereka kekal di dalamnya.” (At Taubah: 68)

Semoga Allah jauhkan kita dari sifat munafik dan orang-orang munafik. Amiiin...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Golongan Orang Munafik"

Post a Comment