Komentar Panglima TNI Tentang Aksi Damai 55
Berita Aksi Damai 55 - Hari ini (05/05/2017) di Jakarta dilakukan Aksi Damai 505 yang digalang oleh
GNPF MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama indonesia), Aksi ini
dilakukan tidak lain karna adanya aroma intervensi sidang kasus penistaan agama
yang dilakukan Ahok. Pada sidang sebelumnya, jaksa menuntut ahok dengan
tuntutan 1 tahun dan masa percobaan 2 tahun. artinya Ahok bebas dengan catatan
tidak melakukan tindak kejahatan selama 2 tahun. Jaksa juga menganggap ahok
tidak menistakan agama, tapi ahok menyampaikan kebencian kepada kelompok /
golongan tertentu. Padahal kita tahu bahwa Fatwa MUI jelas dan tegas menyatakan
ahok menistakan agama.
Akibat pernyataan jaksa / penuntut umum tersebut, Umat islam mulai
kehilangan kepercayaan kepada penegak hukum (jaksa). dikarenakan tuntutan tidak
sesuai dengan pasal penistaan agama dengan hukuman maximal 5 tahun. Tepatnya
hari ini, Aksi Damai 505 diselenggarakan selepas sholat jum’at di masjid
istiqlal kemudian long march ke Mahkamah Agung untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Aksi 505 bertujuan agar hakim memvonis ahok dengan hukuman yang semestinya,
yaitu penjara maximal 5 tahun, sebab hakim punya hak untuk memvonis diluar
tuntutan jaksa.
Mendengar dan melihat hal ini, Panglima TNI, Gatot Nurmantyo
mengeluarkan pernyataan ketika diwawancarai di Kompas TV. Saat itu presenter,
Rosi menyampaikan “Bagaimana analisa panglima bahwa aksi 505 bisa didomplengi
pada kudeta presiden jokowi?” Dengan tegas Panglima TNI menjawab “Kudeta
presiden jokowi? saya agak tersinggung dengan itu, sebab saya jugaq seorang umat
islam juga. Umat islam mau merusak negara ini tidak mungkin, buktinya Aksi 411,
aksi 212 berjalan tertib. Itu kan cuma berita hoax. Jangan takut... karna kita
kumpulan manusia ksatria yang berjiwa patriot.”
Pernyataan TNI tentang aksi 505 itu memang berdasarkan fakta,.
Berdasarkan aksi-aksi sebelumnya seperti 411, 212 yang berkumpul +/- 7 juta
orang memang bersih dan tertib tidak ada gesekan antara umat islam dengan non
islam, umat islam dengan aparat. Bahkan tanaman-tanaman juga tetap berdiri dan
bersemi ditempatnya. Jalan-jalan juga bersih dari sampah karena umat islam
bagi-bagi tugas ada yang menjadi relawan kesehatan, ada yang jadi relawan
menyumbangkan makanan, menyumbang tenaga kebersihan, dll. Bahkan ada salah satu
ustad yang terkenal dengan kesantunan dan tawadhu’nya, Ustad Abdullah Gymnastiar
(Aa’ Gym) yang ikut membersihkan sampah-sampah. Beliau mengatakan “Saya bangga
jadi orang indonesia, berkumpul jutaan manusia tapi tertib, indah sekali.” Jadi
tidak salah bila panglima TNI berstatement seperti itu.
Rosi, presenter Kompas TV kembali bertanya terkait aksi 505 “Apakah
ormas-ormas yang selama ini ikut aksi tidak dapat dianggap sebagai ormas yang
bertentangan dengan pancasila dan mengganggu program pemerintah?” Panglima TNI
menjawab “Dalam demokrasi ada ruang untuk menyampaikan pendapat. Nah 411, 212
mereka semua menyampaikan secara tertib dan aman. Terus kok mengganggu program
pemerintah darimana mengganggunya? Saya pikir tidak mengganggu.”
Secara fakta betul sekali ucapan panglima TNI, belum ada bukti kongkrit
bahwa aksi bela islam mengacaukan program pemerintah. kalau memang setiap aksi
berpotensi mengacaukan program pemerintah, maka sudah pasti kepolisian akan
menindak dan tidak akan memberikan izin kepada GNPF MUI untuk melaksanakan
aksi-aksi tersebut. Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar, aman dan tertib.
Ya... memang dalam aksi-aksi tersebut ada tokoh-tokoh yang diduga melakukan
makar terhadap negara. Akan tetapi sampai saat ini, sudah 5 bulan belum jelas dan
belum terbukti di pengadilan apakah yang disangkakan itu benar adanya.
0 Response to "Komentar Panglima TNI Tentang Aksi Damai 55"
Post a Comment