Hukum Aqiqah Dalam Islam
Kata “Aqiqoh” sudah tidak asing di telinga umat islam, khususnya bagi
mereka yang sudah memiliki anak maupun yang akan memiliki anak. Aqiqah adalah
suatu ibadah memotong hewan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah karena
sudah dikaruniai seorang anak. Anak adalah karunia terbesar untuk pasangan
suami istri. Berapa banyak orang menikah ingin punya anak tapi belum diberi
Allah. Tujuan aqiqah adalah supaya pasangan suami istri bersyukur diberikan
anak sebagai titipan yang mesti dijaga, dan dididiknya. Anak dari Allah maka
jaga dan didiklah sesuai aturan yang memberikannya (Allah SWT.)
2. Hukum Aqiqah
Merujuk para ulama ahlu sunnah
wama’ah, mereka sepakat hukum aqiqah dalam islam adalah sunnah kepada orang tua
anak tersebut. Habib Ali Zaenal Abidin mengatakan bahwa ”Ayah sebagai
penanggung jawab keuangan anak tersebut lebih wajib menjalankan akikah. Sampai
kapan ayah melakukan sunnah aqiqoh? Sampai si anak baligh. Bila anak tersebut
sudah baligh, maka tetap hukum akikah adalah sunnah tapi berpindah pada anak
itu sendiri bilamana dia mampu.”
3. Dalil Aqiqah
A. Ayat Al Qur’an
Berikut adalah ayat al qur’an tentang aqiqah dan kurban
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ
وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (Q.S. Al Isra: 24)
اذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا
تَكْفُرُونِ
“Maka igatlah kepada Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu ,Bersyukurlah
kepadaKu, dan janganlah kamu ingkar kepada Ku“ (Qs. Al Baqarah: 152)
B. Hadits Nabi Muhammad
Pendapat jumhur (mayoritas) ulama ahlu sunnah wal jama’ah tadi
berdasarkan hadits tentang aqiqah yang disampaikan Habib Ali Zaenal Abidin Al
Hamid, bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda
“Barangsiapa yang mendapatkan cahaya mata dan menghendaki untuk
melakukan ibadah (aqiqah)maka hendaklah dia melakukannya.”
Dalam hadits tersebut disebutkan “yang menghendaki / yang mau” ini
berarti bukan menjadi kewajiban sehingga dasar hukum aqiqah adalah sunnah.
Walaupun ada perbedaan pandangan hukum antara ulama, akan tetapi kita lebih
condong ke jumhur ulama.
4. Tata Cara Aqiqah
Melakukan aqiqah afdhalnya pada hari yang ke-7. Kalau dilakukan sebelum
dan sesudah juga tidak apa-apa. Begitu juga dengan mencukur rambut dan
pemberian nama pada anak, afdhalnya diberikan pada hari ke-7. “Kalau dinamai
pada hari ke-7, lalu sebelum hari itu dipanggil apa?” Afdhalnya, kalaupun
sebelum hari ke-7 diberi nama juga tidak masalah. Kadang bayi belum lahirpun
sudah diberi nama. Hanya bagi siapa saja yang ingin mendapat sunnah nabi, maka
silahkan dilakukan hari ke-7. Berikut kami berikan dalilnya sekaligus ini
sebagai hadits aqiqah shahih.
Rasulullah SAW bersabda “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya,
disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.”
(HR. Abu Daud)
5. Syarat Sah Hewan Aqiqah
Adapun Syarat sah aqiqh menurut islam adalah diihat dari anak itu
sendiri, maksudnya apakah anak tersebut laki-laki atau perempuan. Sebab
bilamana kita asal beli kambing kurban
tanpa melihat dalil, maka nantinya akan jadi sia-sia dan menghamburkan
hamburkan harta, sedangkan kita diperintahkan untuk sederhana. Apalagi harga
kambing mahal. Setiap ibadah / amalan pasti sudah dicontohkan oleh Rasulullah,
termasuk aqiqah ini. Berdasarkan hadits dibawah
“Sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan mereka aqiqah untuk anak
laki-laki dua kambing, dan anak perempuan satu kambing” (HR At Tirmidzi)
6. Jenis Kambing Aqiqah
Para ulama menyebutkan bahwa kambing aqiqah bebas (jantan / betina),
dengan catatan kambing tersebut telah cukup usia,sehat dan tidak cacat. Memang
banyak dari kalangan kaum muslimin lebih cenderung kambing jantan, karena
dagingnya lebih lezat.
7. Doa Aqiqah
Aisyah berkata “Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mengaqiqohi
al-Hasan dan al-Husain masing-masing dua kambing pada hari ketujuh (kelahiran).
Beliau memerintahkan agar pada kepala anak itu dihilangkan kotoran. Dan beliau
bersabda: Sembelihlah dengan (juga) menyebut nama (anak yang diaqiqahi).
Ucapkan: “Bismillah Allahu Akbar Allaahumma minka wa laka, haadzihi ‘aqiiqotu
fulaan “
Untuk mempermudah doa memotong kambing aqiqah, berikut teks arabnya dan
terjemahannya
بِسْمِ اللهِ ، اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ ، هَذِهِ عَقِيقَةُ فُلاَنٍ
“Dengan Nama Allah, Allah adalah Yang Terbesar, Ya Allah ini dariMu dan untukMu. Ini adalah aqiqoh fulaan”. Pada doa aqiqah anak diatas, gantilah kata ‘fulaan’ dengan nama anak yang ingin diaqiqahi. Misal ganti dengan ‘Muhammad Ali’
Alhamdulillah, setelah membaca artikel ini, wawasan tentang seputar aqiqah jadi bertambah, trima kasih
ReplyDeletesalam
akikah untuk anak laki laki adalah
Aqiqah Malang Nikmat
ReplyDelete